JAKARTA, iNews.id - Salah satu anggota Tim Hukum Prabowo-Sandi, Denny Indrayana memaparkan alur logika argumentasi terkait adanya kecurangan Pilpres 2019 secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM), yang dilakukan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu disampaikan dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019.
Dia menyebutkan, syarat sebuah negara demokratis adalah dilaksanakannya pemilu secara jujur dan adil.
"Pemilu termasuk Pilpres langsung umum bebas dan rahasisa (luber) jujur dan adil adalah amanat Pasal 22 e ayat 1 UUD 1945," kata Denny dalam sidang di MK, Jakarta, Jumat (14/6/2019).
MK, menurut dia, berwenang dan berkewajiban menguji konstitusionalistas Pilpres 2019. Hal itu terkait apakah telah dilaksanakan secara jujur tanpa kecurangann Pilpres 2019.
"Dalilnya, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf melakukan kecurangan pemilu tidak hanya biasa saja tapi terstruktur, sistematis dan masif," ujar mantan wakil menteri Hukum dan HAM ini.