Dia mengatakan melakukan hal produktif seperti memperlihatkan kepiawaian ke media sosial lebih diperkenankan. Dibanding menggunakan media sosial untuk memperlihatkan gestur dan verbal seakan meminta-minta.
"Apalagi sampai menghinakan kemudian menghinakan dirinya, menistakan dirinya, mencelakakan dirinya ini enggak bisa dibenarkan iya karena tentu ke depan akan ditiru dan bangsa kita nanti jadi bangsa dalam tanda petik tadi, pengemis online dalam bentuk kreativitas tidak pada tempatnya," ujar dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada pemilik akun tersebut untuk tidak melakukannya perbuatan yang bisa membahayakan diri maupun orang lain. Serta mengimbau kepada pemilik akun agar lebih mengedepankan industri kreatif dengan hal hal yang produktif.
"Konten ini harus ada proses edukasi dan kemudian usahakan bermartabat sebagai sebuah kreasi dari industri kreatif. Kalau tidak maka industri kreatif jatuh kepada industri yang sifatnya meminta belas kasihan dan ini kalau secara bangsa jadi enggak bagus," ujarnya.
Dia pun berharap masyarakat agar semakin cerdas dan bijak dalam berdonasi. Serta meminta agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang bersifat eksploitatif yang akhirnya terdorong untuk memberi dan menjadi berkelanjutan.
"Buat yang memberikan gift sebenarnya namanya memberi bagus-bagus saja. Tapi memberi yang tidak mendidik akan membunuh jiwa yang dididik dan itu jadi sama aja pembunuh yakni pembunuh kreativitas, ini jangka panjang enggak bener dong," katanya.