Dia kemudian mempertanyakan alokasi anggaran yang digunakan untuk dukungan manajemen di Kemenkeu. Menurutnya, hal ini tak selaras dengan efisiensi yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto.
"Nah ini yang harus kita pastikan, karena kalau kita lihat secara detail, angka-angka yang disebutkan itu menukik 20 persennya, karena ini belum diberikan penjelasan secara umum. Baik secara raker kemarin maupun ini kita mengambil keputusan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara yang mendampingi Sri Mulyani mengatakan, pagu anggaran yang ditetapkan belum memenuhi kegiatan strategis. Oleh karena itu muncul usulan tambahan anggaran untuk tahun anggaran 2026 sebesar Rp4,88 triliun.
Program tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari program kebijakan fiskal, program pengelolaan penerimaan negara, program pengelolaan belanja negara, program perbendaharaan negara dan program dukungan risiko lingkungan manajemen.
"Kami ingin mengusulkan pagu anggaran Kementerian Keuangan tahun 2026 sebesar Rp52,02 triliun yaitu Rp47,13 triliun ditambah Rp4,88 triliun dan ini kami usulkan sebagai usulan anggaran yang optimal untuk melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan fiskal," kata Suahasil.