Kedua, meminta pemerintah menghormati nilai-nilai politik yang diwariskan pendiri bangsa, bukan malah merusaknya lewat berbagai pelanggaran konstitusional dan akal-akalan Undang-Undang yang menabrak etika berbangsa dan bernegara.
"Hentikan penyalahgunaan sumber daya negara untuk kepentingan pelanggengan kekuasaan. Selain kepada hukum dan prinsip demokrasi, anda bertanggung jawab kepada Tuhan," lanjut Simon.
Terakhir, STF Driyarkara meminta kepada rakyat Indonesia untuk memanfaatkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 yang akan datang secara bijak, dengan antara lain mencermati rekam jejak para calon presiden dan partai pendukungnya. Terutama, seruan untuk mencermati kesetiaan para calon pada penegakan HAM dan komitmennya menghapus praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.