Hasto lantas menyinggung PDIP yang berhasil memenangkan Pemilu selama tiga kali berturut-turut. Meski memenangkan Pemilu, Hasto tak menampik bahwa Pemilu 2024 merupakan ujian terberat yang pernah menerpa partai.
"Akhirnya pada Pemilu 2014, 2019, dan 2024, PDI Perjuangan dipercaya rakyat sehingga dapat menang pemilu tiga kali berturut turut. Namun Pemilu 2024 adalah terberat dan benar-benar menguji daya tahan partai," ucap Hasto sesekali menjeda pembacaan pleidoi.
Hasto lantas menyinggung perkara hukum yang menyeret nama dia. Dia menyebut, bahwa perkara hukum yang menimpanya merupakan suatu ironi lantaran di sisi lain partainya masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Karena itulah rekayasa hukum yang terjadi ini sungguh suatu ironi di tengah tengah pengakuan rakyat yang tetap menempatkan PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu, meskipun menghadapi begitu banyak penyalagunaan kekuasaan," ujarnya.
Sebagai informasi, Jaksa penuntut umum menuntut Hasto dihukum tujuh tahun penjara serta denda Rp600 juta. JPU meyakini Hasto terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perintangan penyidikan sekaligus suap dalam perkara korupsi pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, Harun Masiku.