SEMARANG, iNews.id – Ketua Institut Harkat Negeri (IHN), Sudirman Said berpandangan, generasi muda atau milenial harus bisa menjadi oase persatuan bangsa yang mampu menyatukan Indonesia dengan berbagai daya tariknya. Karena itu, dia berpesan kepada para milenial agar jangan mau dikotak-kotakkan ke dalam warna apapun, terutama politik.
“Generasi muda atau milenial saat ini adalah calon pemimpin masa yang akan datang, sehingga jangan terkotak-kotak agar persatuan bangsa bisa dijaga,” ujar Sudirman di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (13/1/2019).
Mantan menteri ESDM itu menuturkan, pada 2045 jumlah milenial di Indonesia akan mencapai 35 persen dari total populasi atau sekitar 90 juta orang. Angka itu setara dengan empat kali penduduk Malaysia, dan delapan kali penduduk Singapura. Menurut dia, keberadaan kaum milenial menjadi kekuatan yang luar biasa, yang bisa mengubah Indonesia menjadi negara yang maju, adil dan makmur.
“Untuk itu penting bagi generasi muda saat ini untuk serius membangun integritas diri. Karena jika Indonesia sangat serius membangun generasi muda, peluang Indonesia menjadi raksasa dunia semakin mudah,” ujar dia.
Sudirman mengatakan, pada era setelah reformasi, ada babak baru Indonesia 20 tahun, di mana akan ada revisi cara berpikir secara nasional. Untuk itu, kaum milenial menurutnya harus menyiapkan diri.
“Perlu diketahui, orang-orang sukses itu pandai mengatasi kesulitan, menciptakan tantangan-tantangan baru. Ibaratnya seperti lompat tinggi, itu kalau 60 cm bisa dilompati, maka dinaikkan menjadi 70 cm, dan seterusnya. Berorganisasi sadalah cara yang baik untuk melatih diri memecahkan masalah, kerjasama tim, juga berlatih kepemimpinan. Ini semua dibutuhkan untuk menghadapi masa depan,” kata Sudirman.