Disusul PDIP (17,1), Gerindra (15,2), Golkar (10,1), Demokrat (8,2), PPP (4,7), NasDem (4,5), PKS (2,9), PAN (2,8), Perindo (1,9), Hanura (0,5), Berkarya (0,3), PSI (0,2), PBB (0,2), PKP (0,1), Gelora (0,1), dan Partai Umat (0,08), serta yang menjawab tidak tahu 7,52%.
Menanggapi hasil survei yang menempatkan Gus Muhaimin di posisi teratas capres pilihan Nahdliyin, Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengaku bersyukur.
Menurutnya, hasil survei ini bisa menjadi pelecut semangat kader dan pengurus PKB di setiap tingkatan untuk terus melakukan kerja-kerja politik menyongsong Pemilu 2024.
”Memang kalau bicara PKB dan Nadliyin itu satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sampai kapapun. Jadi kalau ada survei yang menempatkan Gus Muhaimin sebagai capres favorit Nahdliyin, ya memang Gus Muhaimin kader terbaik yang dimiliki NU dan sudah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai capres 2024,” katanya.
Gus Jazil menuturkan, selama ini PKB yang dilahirkan dari rahim NU, menjadi alat politik Nahdliyin. Aspirasi warga Nahdliyin paling banyak disalurkan melalui PKB.
Dia mencontohkan di Jawa Timur, tahun ini alokasi anggaran yang dibawa Fraksi PKB DPRD Jawa Timur untuk aspirasi warga Nahdliyin di Jatim mencapai Rp300 miliar.
Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan Nahdliyin di Jatim seperti pembangunan gedung sekolah, kantor-kantor NU, Fatayat, Ansor, fasilitas kesehatan, dan lainnya.