Sharazani menayatakan bahwa hasil survei menunjukkan duet Prabowo-Ganjar masih menjadi favorit pilihan publik. "Sebanyak 56,4 persen responden mengaku memilih Prabowo-Ganjar dan 40,2 persen memilih Anies-AHY. Sisanya (3,4 persen) menyatakan tidak tahu atau tidak memilih diantara keduanya," ujarnya.
Sementara, pegiat survei ASOPI, Shanty Waworuntu mencoba menyimpulkan mengapa pasangan Prabowo-Ganjar menjadi pilihan favorit dari publik. Setidaknya, kata dia, ada sejumlah alasan yang bisa memperkuat hasil temuan survei PWS ini.
Pertama, Prabowo-Ganjar merupakan pasangan yang mampu merepresentasikan tokoh tua-muda. Kedua, pasangan ini juga mampu merepresentasikan militer-sipil yang belakangan banyak diminati publik. Ketiga, Prabowo-Ganjar mewakili dua partai terbesar di Indonesia saat ini, yakni Partai Gerindra dan PDI Perjuangan. Sehingga, pasangan ini menjanjikan stabilitas politik untuk Indonesia lima tahun mendatang.
"Keempat, Prabowo dan Ganjar merupakan dua tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi sehingga diharapkan dapat melanjutkan program-program besar Jokowi yang belum tuntas," ujar Shanty saat membacakan poin kesimpulan.
Untuk diketahui, survei PWS ini dilaksanakan pada tanggal 3-10 Maret 2023 di 34 Provinsi Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuisioner.
Adapun, jumlah sampel yang ditentukan dalam survei ini sebanyak 1.200 responden yang telah dipilih melalui teknik pencuplikan secara acak bertingkat (Systematic random sampling). Sementara, margin of error yang diterapkan sebesar ±2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.