JAKARTA, iNews.id - Roda Tiga Konsultan (RTK) mengelar survei mengenai gerakan 2019 ganti presiden. Survei dilaksanakan mulai 23 Juli sampai 1 Agustus 2018 di 34 provinsi di Indonesia.
Hasil survei itu sebanyak 61,1 persen masyarakat mengetahui gerakan tersebut. Sebanyak 42,7 persen setuju dengan gerakan ganti presiden dan 43,4 persen tidak setuju.
"Dan 13,9 persen tidak menjawab," ujar Direktur Riset RTK, Rikola Fedri ketika merilis hasil surveinya di Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Selain itu, survei juga dilakuan dengan mengelompokkan batas usia tertentu. Dalam survei itu, masyarakat berusia 17-40 tahun mayoritas memilih setuju 2019 ganti presiden. Sementara yang berusia di atas 40 tahun sebagian besar tidak setuju.
"Pemilih berusia 17-40 tahun yang setuju gerakan ganti presiden sebanyak 42,1 persen, sedangkan yang berusia di atas 40 tahun sebanyak 31,8 persen," ucapnya.
Masifnya 2019 gerakan ganti presiden sempat mendapat reaksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pidatonya Jokowi mengatakan, presiden tidak bisa diganti hanya menggunakan kaus tersebut.