Tak Ingin Kasus Balita Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing Terulang, Kemenkes Ingatkan Hidup Bersih dan Sehat

Muhammad Refi Sandi
Kemenkes agar masyarakat Indonesia tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini mencegah peristiwa kematian balita akibat cacingan tidak terulang. (Foto: Ilustrasi/Ist)

"Dalam kasus anak R di Kab. Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm," katanya.

Menurutnya, apabila telur infektif tertelan dapat menetas menjadi larva di usus halus. 

"Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya Pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas," ujarnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Menko PMK Gerak Cepat Tangani Kasus Balita Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing

Nasional
3 bulan lalu

Kemenkes Turun Tangan Selidiki Kasus Balita Sukabumi Meninggal dengan Tubuh Dipenuhi Cacing

Nasional
3 bulan lalu

Dinkes Sukabumi Buka Suara soal Balita Tewas Digerogoti Cacing

Nasional
6 hari lalu

131.393 Orang Indonesia Kena DBD Sepanjang 2025, Karawang Mendominasi!

Nasional
6 hari lalu

50 Juta Orang Sudah Cek Kesehatan Gratis, Apa Temuan Kemenkes?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal