Tantangan Operasi SAR Kapal Tabrakan di Indramayu: Angin Kencang dan Tak Ada Sinyal

Hasan Kurniawan
Tim SAR di Indramayu (Foto: Basarnas)

TANGERANG, iNews.id - Pencarian Anak Buah Kapal (ABK) yang tenggelam bersama terbaliknya kapal pencari ikan KM Barokah Jaya, usai menabrak MV Habco Pionner di laut Indramayu, menemui banyak tantangan. Salah satunya angin kencang.

Juru Bicara Basarnas Yusuf Latif mengatakan, lokasi terjadi tabrakan kapal itu, tidak ada jaringan. Komunikasi hanya bisa dilakukan melalui radio. Cuaca juga kurang mendukung, awan mendung dan angin tampak kencang.    

"Tidak ada jaringan di lokasi kapal hanya bisa melalui radio. Penyelaman juga sempat dihentikan, karena kondisi cuaca dan perairan yang kurang mendukung," katanya, kepada MNC, Minggu (4/4/2021). 

Dia mengatakan saat operasi SAR hari pertama ini kondisi cuaca di lokasi masih baik. Meski demikian, arus kencang, angin kencang, dan cuaca mendung. Bagi penyelaman, kondisi ini kurang bagus, hingga dihentikan. 

"Cuaca sempat cerah berawan dengan tinggi gelombang 0.25 meter. Perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Artikel Terkait
Nasional
20 hari lalu

Banjir dan Longsor Sumatera, Kepala Basarnas: 583 Tewas, 553 Hilang

Nasional
23 hari lalu

11 Helikopter TNI dan Basarnas Diterjunkan ke Wilayah Bencana di Aceh hingga Sumut

Music
25 hari lalu

Dahsyat Spektakuler di Indramayu: 2 Hari Non Stop Hiburan dari ST12 hingga Happy Asmara

Buletin
1 bulan lalu

Pencarian 12 Korban Longsor Cilacap, SAR Kerahkan 947 Personel dan 21 Alat Berat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal