Terinspirasi Kennedy, Ma'ruf Amin Ingin Bangun Perdamaian

Dony Aprian
Calon wakil presiden Ma'ruf Amin bersilaturahmi dengan pengasuh dan santri Pondok Pesantren Mistahul Huda Tasikmalaya, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

TASIKMALAYA, iNews.id – Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin menyatakan ikhtiarnya menjadi pendamping Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 bukan karena ambisi mengejar kekuasaan. Dia menegaskan, keputusannya menjadi cawapres dilandasi keinginan untuk berperan dalam menghentikan berbagai konflik sekaligus membangun perdamaian.

Menurut Kiai Ma’ruf, salah satu tokoh dunia yang menginspirasinya adalah John F Kennedy. Dia menganggap presiden ke-35 Amerika Serikat yang kondang dengan inisial JFK itu sebagai salah satu pelopor perdamaian dunia.

“Itu kan orang yang ingin membangun perdamaian, menghentikan konflik. Nah saya tertarik orang seperti itu. Karena saya juga ingin seperti itu,” ujarnya dalam wawancara dengan awak media di Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (21/10/2018) malam.

Kiai yang akrab disapa dengan panggilan Abah itu mengunjungi Tasikmalaya untuk menghadiri peringatan Hari Santri 2018 dan Halaqah Alim-Ulama dan Silaturahmi Pengasuh Pondok Pesantren se-Jawa Barat, Senin (22/10/2018) besok.

Malam ini, ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pengasuh dan santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya. Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf membagikan 5.000 kitab Safinatun Najah ke santri Ponpes Miftahul Huda. Ma’ruf pun menceritakan ketertarikannya pada film tentang perdamaian. “Bagaimana perjuangan, bagaimana menyelesaikan konflik, itu yang menjadi perhatian saya,” tuturnya.

Selain itu, Ma’ruf juga mengaku terinspirasi tokoh-tokoh pendiri Nahdatul Ulama (NU). Di antaranya adalah KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Hasbullah. Di luar itu, dia juga masih membaca hadis fikih dan kitab-kitab tafsir. Menurut dia, fikih bisa memberi solusi atas berbagai persoalan. “Solusi fikih sering bisa menyelesaikan persoalan konflik yang terjadi. Selain itu tentu buku-buku politik, ekonomi,” ucapnya.

Sementara untuk kitab tafsir, ada banyak yang menjadi referensi Kiai Ma’ruf. Antara lain Tafsir al-Jalalain karya Jalaluddin as-Suyuthi, kitab tafsir karya Syekh Nawawi al-Bantani yang juga leluhur Ma’ruf. “Banyak sekali,” kata dia.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Gempa Bandung M4,7 Pagi Ini, Getaran Terasa di Tasikmalaya hingga Cianjur

Internasional
3 bulan lalu

AS Rilis 230.000 Dokumen Seputar Pembunuhan Aktivis Hak Sipil Martin Luther King

Megapolitan
3 bulan lalu

Komentar Dicky Candra soal Band Hindia, .Feast dan Lomba Sihir Ditolak Manggung di Tasikmalaya

Music
3 bulan lalu

Duh, Festival Ruang Bermusik 2025 Ternyata Belum Kantongi Izin Polda Jabar 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal