JAKARTA, iNews.id - Polri resmi memecat atau menetapkan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap Bripda IMS. Dia merupakan tersangka kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage di Rusun Polri, Bogor.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan sanksi tersebut diberikan oleh Tim Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri usai menggelar sidang selama 3,5 jam pada Kamis (3/8/2023).
"Sanksi administratif berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri," kata Ramadhan di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Ketua Tim KKEP yakni Karowabprof Divpropam Polri Brigjen Agus Wijayanto dan Wakil Ketua Tim KKEP Kabagbinetika Rowabprof Divpropam Polri Kombes Rudy Mulyanto memimpin sidang tersebut.
Dalam sidang KKEP tersebut, Bripda IMS dinilai terbukti menggunakan senjata api tanpa dokumen yang sah milik Bripka IGD. Akibat kelalaian Bripda IMS saat memegang senjata, Bripda Ignatius tewas terkena tembakan.
"Bripda IM telah menggunakan senjata api tanpa dilengkapi dokumen yang sah diperoleh dari Bripka IGD sehingga mengakibatkan tertembaknya Bripda IDF," ujar Ramadhan.