JAKARTA, iNews.id - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) sekaligus terdakwa kasus suap dan gratifikasi, Nurhadi mengaku bersembunyi di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kediri, Jawa Timur saat buron selama empat bulan. Dia bersembunyi di salah satu rumahnya bersama menantunya Rezky Herbiyono yang juga menjadi terdakwa di kasus tersebut.
Hal itu diakui Nurhadi saat menjalani sidang pemeriksaan sebagai terdakwa perkara dugaan suap dan gratifikasi terkait pengurusan perkara di MA. Nurhadi menjalani sidang secara virtual dari Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (26/2/2021).
"Selama DPO (daftar pencarian orang) hanya di satu tempat. Di rumah saya di Kediri. Saya hanya berdua sama Rezky. Ya (rumah) yang di Sambi," kata Nurhadi kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nurhadi mengklaim tidak ada orang yang mengetahui selain dirinya dan Rezky di tempat persembunyian tersebut. Lebih lanjut, dia juga menjelaskan alasannya tidak menghadiri beberapa kali panggilan pemeriksaan KPK hingga akhirnya berstatus buronan.
"Pertama saya lagi melakukan upaya hukum praperadilan, itu satu. Kedua, saya tidak pernah melakukan hal yang disangkakan tapi saya diposisikan sebagai tersangka, kaitan ini saya harus mendudukkan keluarga, memberikan pemahaman, karena keluarga saya perempuan semua dan cucu saya traumatik," paparnya.