JAKARTA, iNews.id - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, Dr TGB HM Zainul Majdi menghadiri Konferensi Agama dan Perubahan Iklim se-Asia Tenggara yang digelar Majelis Hukama Muslimin (MHM) atau Muslim Council of Elders di Hotel Ritz Carlton, Jakarta (4/10/2023). TGB menekankan penanganan perubahan iklim memerlukan kerja sama semua pihak.
Dalam sambutannya sebagai anggota Komite Eksekutif MHM pusat, pria yang aktif di partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu menyebut konferensi internasional se-Asia tenggara tentang agama dan perubahan iklim ini merupakan salah satu ikhtiar dari MHM untuk membangun kesadaran bersama untuk berkerja sama. Terutama antara seluruh pihak termasuk para tokoh lintas agama untuk bersama-sama menghadapi tantangan ini.
"Majelis Hukama Muslimin meyakini dampak yang diakibatkan oleh perubahan iklim tidak akan mungkin dapat ditangani oleh 1 atau sebagian pihak saja. Tetapi membutuhkan kerja kerja bersama karena ini menyangkut kemaslahatan masa depan kita bersama," kata pria yang aktif dalam partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Bacapres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo itu.
Dia pun berharap dalam konferensi internasional ini akan lahir sejumlah rekomendasi yang aplikatif dan dapat dilaksanakan oleh multipihak. Terutama rekomendasi yang berguna bagi semua pihak untuk menjaga kehidupan di atas bumi dan dapat berlangsung dengan baik selama-lamanya.
"Karena itu Majelis Hukama Muslimin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya konferensi internasional ini," ucap pria yang aktif dalam partai yang dikenal sebagai kader partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam menekankan pentingnya peran para pemimpin agama dalam menyelamatkan lingkungan.
"Saya memandang tokoh agama semestinya memiliki peran besar untuk memberi pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat. Bagaimana menyikapi krisis iklim dengan bekal moral-moral agama yang dimiliki," ucapnya.