"Teridentifikasi sebagai antemortem nomor 146 atas nama Paul Ferdinand Ayorbaba, laki-laki, usia 43 tahun, melalu tes DNA," ujar Lisda.
Dia melanjutkan, nomor antemortem 189 teridentifikasi sebagai Rabagus Norwito Desi Putra, laki-laki berusia 36 tahun. Kemudian, atas nama Martono, laki-laki, 35 tahun; Ariawan Komardy, laki-laki, 37 tahun; dr. Ibnu Fajar Riyadi Hantoro, laki-laki, 33 tahun.
"Teridentifikasi sebagai antemortem nomor 093 atas nama Matthew Bongkal, laki-laki, usia 13 tahun, melalui tes DNA, dan antemortem nomor 210 teridentifikasi sebagai Mack Stanley, laki-laki, usia 31 tahun juga melalui tes DNA," kata Lisda.
Dia mengungkapkan, pihaknya masih terus menerima sejumlah kantong jenazah yang berisi body part para korban yang biasa sampai pada malam hari. Oleh sebab itu proses identifikasi masih terus dilakukan.
"Identifikasi masih berlanjut, karena kita masih menerima DNA di postmortem. Proses identifikasi masih berlangsung," ucap Lisda.
Hingga saat ini tim DVI telah berhasil mengidentifikasi sebanyak 44 jenazah dari 189 daftar penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang tiba-tiba hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB atau setelah 13 menit mengudara dari Bandara Soekarno–Hatta. Pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 itu, jatuh di Perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).