Handroz menyadari kompetensi welder hingga kini terus dibutuhkan di berbagai lini industri, dan peluang pekerjaannya cukup terbuka bagi yang memiliki kemampuan pengelasan. Dia berharap alumni pelatihan ini mendapatkan wadah atau kesempatan magang untuk terus mengulang keahlian mengelas.
“Ke depannya mungkin bisa diadakan pelatihan welder 6G (pengelasan pipa dalam posisi tertentu), lowongan kerja saya temukan kebanyakan adalah 6G, agar lebih mudah untuk generasi muda Riau dalam mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.
Manager Corporate Social Responsibility PHR WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono mengatakan, Pelatihan dan Sertifikasi Juru Las ini merupakan bagian dari pelaksanaan program penguatan Ekosistem Vokasi PHR di Riau untuk melahirkan SDM yang berkualitas sekaligus membuka akses untuk lapangan pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Bagi PHR, sumber daya manusia perlu terus dibekali dengan keterampilan dan kompetensi lebih maju guna menghadapi era revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi.
“Diharapkan, SDM yang lahir dari pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan perkembangan industri saat ini serta mengurangi pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja lokal,” kata Pinto.