Arya juga menuding apa yang dilakukan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belakangan ini juga ada upaya untuk merusak legitimasi KPU sebagai penyelenggara Pemilu dengan berbagai permasalahan.
"Nanti akan mencoba kalau kalah mengatakan penyelenggaran sudah jelek sejak awal, berarti agar bisa dikomplain lah, ini kan berkali-kali ada usaha untuk mendeskreditkan penyelenggara Pemilu mulai dari kotak kardus lah, eh ternyata sudah ada sejak zamannya SBY sudah dipake. Pemilu 2014 sudah dibuat, semua Pilkada pakai kardus," katanya.
"Masalah DPT (Daftar Pemilih Tetap) lah banyak siluman, namanya jumlah orang di Indonesia bertambah berapa juta per tahun. DPT pasti bertambah, jumlah DPT-nya yang dulu tahun 2014 masih usia di bawah 17 tahun dan tiap tahun ada perubahan DPT," ujar Arya.