Mengenai pertemuan Zulhas dan Jokowi, Karding menyebut salah satu poin pembicaraan mereka yakni pembagian porsi jabatan terkait dengan koalisi. Dalam pembicaraan tersebut, Zulhas menyampaikan keinginannya untuk kembali mendapatkan posisi sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
"Yang saya dapat infonya satu dan saya berani mempertanggungjawabkan bahwa memang Pak Zul membisiki Pak Jokowi, PAN meminta bagian untuk pimpinan MPR. Saya berani bertanggungjawab soal (info) itu," ujarnya.
Disinggung mengenai sejarah PAN yang bernah bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintah tetapi akhirnya kandas di tengah jalan, Karding menyebut hal itu sebagai catatan tersendiri. Namun dia mengingatkan bahwa landasan koalisi Jokowi yakni Indonesia bangsa besar yang perlu dikelola bersama.
Karena itu peluang kedua parpol bergabung dengan KIK cukup besar karena kebersamaan dan persaudaraan antarpartai dinilai sangat penting.
"Apalagi dalam suasana seperti ini, dibutuhkan kedewasaan untuk bersatu. Saya kira baik Pak SBY maupun Pak Zulhas akan jauh memikirkan kepentingan persatuan Indonesia daripada soal hal-hal teknis. Kalau soal pembagian (jabatan) itu perlu dibahas, tapi yang penting kan komunikasi dulu. Kan gak ujuk-ujuk (tiba-tiba)," ujarnya.