JAKARTA, iNews.id - Tokoh lintas agama yang tergabung dalam Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menyerukan perang antara Iran dan Israel dihentikan. ICRP juga mendesak Amerika Serikat (AS) tak ikut campur alias cawe-cawe atas konflik yang terjadi.
Perwakilan ICRP, Pendeta Sylvana Apituley, menyoroti peperangan yang terjadi sejak 13 Juni 2025 lalu itu sudah menelan banyak korban dari kedua pihak, termasuk dari kalangan sipil. Konflik itu juga merusak fasilitas non-militer seperti rumah sakit.
"Saat ini perang antara kedua negara itu memasuki minggu kedua dan belum mereda. Bahkan semakin mengalami eskalasi yang mencemaskan dengan masuknya campur tangan negara lain," kata Sylvana dalam pernyataan sikap ICRP di Gedung Graha Oikumene PGI, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2025).
Dia mengatakan, ICRP menyesalkan campur tangan AS mengebom tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025). Menurutnya, keikutsertaan AS berpotensi memperluas cakupan perang dengan melibatkan pihak-pihak di luar Iran dan Israel.
Dia khawatir perang akan merembet ke Rusia, China, dan negara-negara di Eropa Barat.
"Eskalasi tidak terkontrol bukan mustahil perang saat ini bisa berubah menjadi perang global yang akan berakibat kehancuran bagi kemanusiaan," ujarnya.