"Setiap lima tahun sekali Bapak Ahmad Ali diserang isu teroris. Setiap momen Pemilu atau Pilkada selalu dia diserang dengan fitnah ini. Bagaimana mungkin teroris berulang-ulang datang ke rumah saya," katanya.
Pendeta Rinaldy menegaskan, Ahmad Ali ini satu-satunya orang yang memfasilitasi pertemuan Sinode se-Sulawesi Tengah secara penuh.
"Mana ada orang lain seperti dia. Beliau (Ahmad Ali) harus kita usahakan untuk jadi gubernur Sulawesi Tengah. Jiwa mempersatukan umat itu ada pada beliau, itu yang perlu kita dukung," ujarnya.
Pernyataan serupa juga datang dari AKBP (Pur) Teddy D Salwati. Pensiunan perwira polisi itu mengaku punya pengalaman dan melihat langsung bagaimana kepedulian Ahmad Ali terhadap kemanusiaan tanpa melihat latar belakangnya. Teddy bercerita bagaimana peran Ahmad Ali membantu masyarakat Sulawesi Tengah ketika terjadi bencana 2018 silam.
"Saat itu, beliau menelpon saya, meminta saya membantu membagikan beras kepada semua masyarakat yang tertimpa bencana. Dia minta dibagikan ke semua orang tanpa melihat latar belakangnya. Makanya, kalau mau bicara soal toleransi, beliau orangnya. Kita tidak sedang mencari pemimpin agama atau pemimpin suku, kita sedang mencari pemimpin untuk Sulawesi Tengah, dan beliau adalah sosok yang paling tepat," ucapnya.
Sementara itu, deklarasi dukungan dibacakan oleh Habib Abdurrahman Aljufri bersama sejumlah perwakilan tokoh lintas agama, di antaranya tokoh Islam, Kristen, dan Hindu, serta diikuti oleh semua peserta yang hadir.