JAKARTA, iNews.id - Lebih kurang satu dekade ke belakang, Indonesia sedang mengalami musim semi startup atau perusahaan rintisan teknologi. Beragam startup dalam pelbagai bidang bermunculan di negeri ini.
Mereka pun berhasil mengumpulkan pendanaan multimiliar dolar dari perusahaan modal ventura atau Venture Capital Company dari luar negeri.
Sebagai gambaran, menurut laporan Google, Temasek, dan Bein Company, sepanjang 2021 lalu terdapat sebanyak 437 kesepakatan pendanaan dalam pelbagai seri dan putaran untuk startup negeri ini. Nominal yang mampu terkumpul sebanyak Rp63,5 triliun.
Indonesia pun kini memiliki 11 startup berstatus unicorn atau yang telah bervaluasi lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat.
Keberadaan startup di Indonesia juga membuka peluang lapangan kerja baru. Hal ini membuat pemerintah getol mengampanyekan startup sebagai solusi lapangan kerja.
Namun, belakangan tersiar kabar sejumlah startup dalam pelbagai bidang di Tanah Air mem-PHK karyawannya. Lantas apa penyebab sebetulnya startup di Indonesia mulai bertumbangan?
Terkait kondisi ini dan untuk menjawab polemik tersebut, maka Partai Perindo mengadakan diskusi publik dalam webinar mingguan bertajuk "Startup Mulai Berguguran, Ada Apa?" yang rencananya akan digelar pada Jumat, 10 Juni 2022 pukul 14.00 WIB.
Dalam webinar besok, Partai Perindo akan menghadirkan narasumber Peneliti INDEF Nailul Huda dan Praktisi Media Anton Chrisbiyanto.
Dengan webinar ini, Partai Perindo berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait persoalan yang sedang dihadapi startup di Indonesia saat ini.
Bahkan, narasumber yang dihadirkan dalam webinar Partai Perindo pun akan mengulas lebih dalam bagaimana strategi agar startup mampu bertahan hidup di Tanah Air ini.
Bagi Anda yang ingin menambah wawasan soal wirausaha dan ekonomi kekinian bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti webinar Partai Perindo di link registrasi: bit.ly/WebinarPerindoStartUpBerguguran.
Kabar baiknya, peserta di webinar Partai Perindo bisa ikut ambil bagian mengikuti kuis berhadiah e-voucher belanja jutaan rupiah.