Menariknya, kuda-kuda justru terlihat tenang dan bahkan tampak menikmati saat-saat dimandikan. Beberapa di antaranya asyik bermain air sambil mengeluarkan suara khas, seolah merespons kehangatan dari perhatian pemiliknya.
“Setelah dimandikan, kuda terasa lebih segar dan bersemangat,” ujar Arya Aditya, salah satu pemilik kuda.
Tradisi ini menjadikan lokasi yang kini dikenal sebagai Pemandian Kuda Siwindu sebagai magnet wisata dadakan setiap bulannya. Banyak warga luar desa hingga luar kecamatan datang bersama keluarga hanya untuk menyaksikan keunikan ritual ini.
“Jarang-jarang lihat kuda mandi bareng, apalagi di malam hari. Anak-anak suka sekali,” kata Dodi Hamzah, pengunjung dari luar daerah.
Wina, warga setempat, mengatakan bahwa tradisi ini sudah berlangsung sejak dia kecil dan menjadi bagian dari identitas budaya warga Kuningan.