Masyarakat di wilayah Banyuwangi biasa melakukan tradisi jemur kasur atau mepe kasur menjelang Idul Adha. Tradisi unik satu ini cukup menyita perhatian karena tidak ada hubungannya dengan bagi-bagi makanan atau makan daging bersama.
Masyarakat di Kecamatan Glagah, tepatnya Suku Osing di Desa Kemiren, biasa menjemur kasur secara bersamaan dari pagi hingga sore hari. Tak hanya itu, kasur-kasur yang memiliki warna sama, yakni hitam dan merah, akan dijemur dan dibersihkan dengan cara dipukul-pukul.
Masyarakat percaya bahwa tradisi unik menjelang Idul Adha di Indonesia ini mampu menolak bala, menghindarkan diri dari segala penyakit, serta menjaga keharmonisan atau kelanggengan hubungan.
Selanjutnya adalah tradisi Apitan yang biasa dilakukan masyarakat Semarang, Jawa Tengah. Tradisi ini disebut juga sebagai sedekah bumi apitan dan diterapkan sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Warga akan mengarak tumpeng yang terbuat dari hasil bumi, seperti jagung, tomat, cabai, dan lainnya. Setelah tiba di titik yang disepakati, arak-arakan akan berhenti dan didoakan oleh tokoh masyarakat serta pemuka agama yang hadir.
Masyarakat yang hadir bisa langsung menyerbu tumpeng tersebut dan mengambil hasil bumi yang sudah diarak itu.