JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Badriyah Farumi menyampaikan belasungkawa mendalam terkait musibah robohnya musola Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Peristiwa yang terjadi Senin (29/9/2025) sore itu menewaskan 67 orang dan 104 luka-luka.
"Siapa pun tak ada yang menginginkan musibah yang demikian berat ini terjadi. Oleh karena itu, mari berikan empati dan dukungan kepada keluarga besar Al Khoziny dan semua Pesantren yang telah mendidik anak-anak bangsa tanpa memandang sosial ekonomi selama berabad-abad, tanpa meminta fasilitas negara," kata Badriyah dalam keterangan resminya, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, yang terjadi pada Pondok Pesantren Al Khoziny saat ini adalah sebuah duka yang mendalam bagi seluruh Pesantren dan santri di Indonesia. "Pesantren itu seperti tubuh yang satu. Derita yang dialami satu pesantren adalah derita semua pesantren," tuturnya.
Badriyah meminta agar negara mampu hadir membersamai tumbuh kembang pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah mendidik anak bangsa. Dia juga mengingatkan negara untuk melaksanakan amanat undang-undang pesantren yang telah disahkan.
Badriyah juga mengatakan, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tulus dan ikhlas hadir membersamai negara bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Pesantren telah memiliki banyak kontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa dan juga menjaga negeri ini.
"Semangat pengabdian untuk pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat yang tulis imas sudah dibuktikan selama berabad-abad oleh pesantren harus terus hidup dan berkembang tidak patah oleh musibah," katanya.
Dia berharap agar semua pihak dapat menyikapi musibah ini dengan bijak dan tepat. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa MUI mengapresiasi keluarga korban yang menunjukkan kematangan spiritual yang luar biasa dalam menghadapi musibah besar ini.