Transisi Menuju Kemarau, BMKG: Waspada Potensi Hujan pada 6-12 Mei 2025

Binti Mufarida
Meski cuaca cerah mendominasi, BMKG menyebut ketidakstabilan atmosfer selama periode transisi masih memungkinkan terjadinya pembentukan awan memicu hujan. (Foto: Dok. iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, saat ini periode peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau di Indonesia semakin menunjukkan karakteristik yang khas. 

Fase ini ditandai dengan peningkatan frekuensi kondisi cuaca cerah, suhu udara yang relatif tinggi di beberapa daerah, serta kelembaban udara umumnya lebih kering dengan kisaran antara 63 persen hingga 77 persen. 

Meskipun cuaca cerah mulai mendominasi, BMKG menyebut ketidakstabilan atmosfer selama periode transisi ini masih memungkinkan terjadinya pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. 

BMKG pun mencatat berdasarkan analisis hujan pada dasarian I Mei 2025, potensi hujan dengan kategori tinggi masih terdeteksi di beberapa wilayah, yakni sebagian Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan, dan sebagian kecil Papua. Secara umum, kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia menunjukkan potensi cuaca cerah hingga berawan.

“Meskipun demikian, dinamika atmosfer saat ini masih mendukung proses konvektif yang memicu pembentukan awan hujan di sejumlah wilayah. Berdasarkan hasil pemantauan selama tiga hari terakhir, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di berbagai daerah,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Selasa (6/5/2025).

BMKG melaporkan dari hasil pengamatan selama tiga hari terakhir menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di berbagai daerah. Beberapa wilayah yang tercatat mengalami curah hujan lebat antara lain, Riau sebesar 105 mm/hari, Surabaya sebesar 99 mm/hari, dan Sorong, Papua Barat sebesar 87,1 mm/hari.

Sementara itu, hujan berintensitas sedang juga teramati di sejumlah wilayah lainnya, meliputi sebagian besar kawasan di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

“Dengan mempertimbangkan variabilitas kondisi cuaca, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah antisipatif melalui upaya pemeliharaan kesehatan, menjaga kecukupan cairan tubuh, serta membatasi aktivitas di bawah paparan langsung sinar matahari, terutama pada periode siang hari,” kata BMKG.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
8 jam lalu

BMKG: 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan

Nasional
10 jam lalu

BMKG Imbau Masyarakat Waspada Hujan Lebat hingga Angin Kencang Pekan Ini

Nasional
1 hari lalu

Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Laut Sawu NTT, Ini Analisis BMKG

Nasional
3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nagan Raya, Terasa hingga Aceh Tengah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal