Disebutkan pula kemajuan bangsa Hindia (nama Indonesia waktu itu) yang pada saat itu jangkauan geraknya terbatas di Jawa dan Madura, menjadi seluruh penduduk Hindia tanpa memandang perbedaan keturunan, jenis kelamin dan agama.
Budi Utomo atau pelopor organisasi pergerakan nasional yang diambil dari perkataan “budi ingkang utami” lahir dari gagasan ide atau cita-cita dari Yayasan beasiswa (Studiefonds). Pada tahun 1906, dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan yayasan tersebut dengan tujuan yang sama dengan cita-citanya yaitu memajukan pendidikan dan pengajaran pemuda Indonesia, sehingga mereka mampu untuk melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi.
Cita-cita ini kemudian disampaikan kepada mahasiswa STOVIA (sekolah kedokteran pribumi) di Jakarta. Para siswa dengan antusias menyambut ide tersebut. Selanjutnya pada tanggal 20 Mei 1908 para mahasiswa mendirikan organisasi Budi Utomo di Jakarta, dengan Sutomo sebagai ketuanya.