Ia pun menjelaskan bahwa peristiwa itu wajar terjadi karena ada irasional yang memicu menghentakkan perasaan masyarakat hingga meledak. Sehingga, demo ricuh bukan terjadi karena ajakan dari media sosial.
"Proses tragis itu yang menjadi faktor dan menyebabkan kerusuhan jadi argumen amukan massa. Jadi sitasi orang berkerumun dan ada pemicu yang hipnotis perasaan mereka itu kerumunan entitas yang rasional ketika ada pemicu yang menghentakan jiwa itu akan meledak," ungkapnya.
"Jadi dengan argumen ilmiah itu tidak ada hubungan narasi ajakan demonstrasi Delpedro dengan kerusuhan itu tidak ada," ujar Ubedilah.