Imam Masjid Agung Al-Jauhar ini masih ingat saat kecil dirinya diajari orang tua tentang akhlak dan etika bertetangga. Saat Lebaran, keluarganya yang muslim mengantar makanan ke tetangga Nasrani.
Begitu pun sebaliknya, tetangga Nasrani mengirimkan makanan saat Tahun Baru. Saat ini Abah masih meneruskan ajaran itu dengan bersilatuhmi meski tidak lagi mengantar masakan. Menurutnya makanan tidak lagi menjadi persoalan di masa sekarang.
Pun begitu ketika ada yang berduka. Semua orang datang takziyah meski yang meninggal dunia nonmuslim. Tetangga membantu menyiapkan tenda dan bangku untuk keluarga yang sedang kesusahan. "Secara kemasyarakatan yang sifatnya di luar agama, di luar akidah, ya udah bekerja sama," kata Abah.
Usia tempat ibadah di kampung ini tergolong tua. Gereja Kristen Pasundan GKP adalah yang tertua, berdiri pada 1874. Kemudian disusul Gereja St Servatius pada 1896. Sementara Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi baru berdiri pada 1965.
Sikap toleran masyarakat Kampung Sawah juga ditunjukkan dengan banyaknya tempat ibadah. Di Kecamatan Pondok Melati, saat ini setidaknya berdiri sebanyak 36 gereja dan ratusan masjid serta musala.
Ada pula sekolah umat Hindu dan Vihara. Kerukunan yang terus terjaga baik di Kampung Sawah ini sejalan program Kementerian Agama yang mendorong masyarakat hidup damai dengan menjalankan agama secara moderat. Untuk menggelorakan moderasi beragama tersebut, Pada tahun 2022 ini, Kementerian Agama juga secara khusus mencanangkan sebagai Tahun Toleransi.
Menurut Pendeta Umat GKP Kampung Sawah, William Alexander, kebebasan beragama itu bukan sekadar opini tapi juga membuka diri untuk orang lain agar bisa beribadah sesuai keyakinan dan kenyamanannya. Dia memisalkan jumlah gereja di Kecamatan Pondok Melati mungkin paling banyak di Indonesia. Meskipun sama-sama gereja tapi banyak aliran yang cara beribadahnya juga berbeda.
"Kami pun sebagai gereja tertua dan pertama, tidak menutup gereja lain untuk hadir mengisi ruang-ruang keberagaman. Keberagamannya bukan hanya antaragama tapi sesame iman, sehingga kehadiran orang untuk beribadah itu tidak kita halangi," kata Pendeta William.