Unik, Meski Masjid dan 2 Gereja Berjarak 100 Meter, Warga Kampung Sawah Bekasi Adem Ayem

Abdul Malik Mubarok
Sejumlah jemaat berada di halaman Gereja St Servatius Kampung Sawah, Kota Bekasi, Minggu (27/11/2022). Gereja ini hanya berjarak sekitar 100 meter dengan Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi. (Foto: MNC Portal/Abdul Malik M)

Menurutnya, saat ini sudah disepakati tidak ada penambahan gereja di Pondok Melati karena melihat jumlah jiwa penduduk, tempat ibadah yang ada sudah cukup.

Marga dan Ngariung

Toleransi antarumat beragama yang terjadi di Kampung Sawah juga dipengaruhi adanya keluarga besar asli daerah ini. Keluarga besar ini semacam marga yang keberadaannya memperkuat hubungan harmonis masyarakat. Beberapa marga asli Kampung Sawah adalah Noron, Baiin, Napiun, Natanael, Rikin, Kaiin, Niman, Sarin, Samad, dan Nalih.

"Jadi marga Betawi Kampung Sawah ini memiliki satu fam, memiliki suatu keluarga besar, dengan marga-marga seperti itu. Ya memperkuatlah secara tidak langsung hubungan emosional antara marga satu dengan marga lain," kata Wakil Dewan Paroki Harian Gereja St. Servatius Kampung Sawah, Hari Wibowo.

Untuk menjaga kerukunan antarumat, para tokoh masyarakat dan agama, rutin berkomunikasi. Mereka saling bersilaturahmi, saling berkunjung, baik dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun keagamaan.

"Misalkan Lebaran kita main ke Yasfi, kita juga (berkunjung) ada satu pesantren yang besar Al Aziz. Demikian juga kalau kita ada acara, dari pihak Yasfi datang," kata Hari.

Selain itu, Kampung Sawah juga mempunyai kegiatan rutin sebagai wadah berkumpul para tokoh agama dan masyarakat, termasuk perangkat pemerintahan. Namanya Ngariung Bareng. Dalam pertemuan itu dibahas berbagai macam persoalan yang terjadi di masyarakat untuk dicarikan solusinya, sehingga ketika ada permasalahan yang berpotensi merusak kerukunan antarumat beragama bisa segera diantisipasi.

Kuatnya kerukunan hidup antarumat beragama membuat masyarakat Kampung Sawah terpengaruh dinamika politik yang pernah terjadi, seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Meski berbeda-beda pilihan tapi hubungan harmonis tetap terjaga. Warga sadar bahwa masing-masing memiliki pilihan yang tidak bisa dipaksakan.

"Pilihan partai politik, pilihan presiden, pilihan apa pun, kita dengan kesadaran kita memang beda, nggak masalah, yang penting kita punya visi yang sama membangun kehidupan Kampung Sawah yang baik," kata Pendeta William

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Nasional
2 tahun lalu

Haedar Nashir Luncurkan Buku Jalan Baru Moderasi Beragama, Oase di tengah Dinamika Pemilu 2024

Nasional
2 tahun lalu

Wamenag Buka Muktamar ITHLA, Serukan Syiar Moderasi Beragama

Nasional
2 tahun lalu

Perkuat Moderasi Beragama di PTKI, Kemenag Optimalkan Kurikulum dan Sindikasi Media

Megapolitan
2 tahun lalu

Komunitas Cinta Budaya Ganjar Pranowo Gelar Pentas Seni Wayang Golek di Bekasi

Bisnis
2 tahun lalu

Konstruksi Tol Solo-Yogyakarta Ruas Kartosuro-Purwomartani Ditargetkan Rampung di 2024

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal