Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam puisi merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemas. Biasanya setiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya masing-masing.
Gaya bahasa yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti metafora, personifikasi, eufemisme, bahkan banyak yang juga yang menggunakan ironi.
Rima atau Irama
Rima atau irama adalah kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa ditemui di akhir tiap baris dan bahkan tiap kata dalam baris. Adapun beberapa bentuk rima sebagai berikut.
Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya “ng” yang mengandung efek magis.
Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan sebagainya.
Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, keras-lemah, panjang-pendek suatu bunyi.
Tipografi
Tipografi adalah bentuk penulisan puisi. Puisi pada umumnya ditemukan dalam bentuk baris, namun ada juga yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai zig-zag, apel, dan model lainnya.
Diksi/Pilihan Kata
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair dalam mengungkapkan perasaannya ke dalam puisi, sehingga efek yang didapatkan bisa sesuai dengan yang diinginkan. Pemilihan kata pada sebuah puisi berkaitan erat dengan makna yang ingin disampaikan oleh penyair.
Imaji
Imaji adalah daya bayang penyair, di mana penyair sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair, untuk menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan.
Kata Konkret
Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan juga umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya kata “salju” untuk menjelaskan putih bersih.