Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif bawah laut.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya.
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,35° LS dan 114,22° BT atau sekitar 58 km tenggara Sumenep pada kedalaman 12 km. Sebaran GetaranGuncangan terkuat dirasakan di Pulau Sapudi pada skala V–VI MMI (semua orang merasakan getaran dan beberapa bangunan mengalami kerusakan ringan). Sementara Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya merasakan skala III–IV MMI.
Getaran juga dirasakan di Tuban, Denpasar, Gianyar (III MMI), serta Tabanan, Buleleng, Kuta, Banyuwangi (II–III MMI). Bahkan wilayah Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Malang, dan Blitar ikut merasakan guncangan pada skala II MMI.