Abdul Muhari menambahkan bahwa operasi pencarian korban masih berlanjut dengan mengerahkan alat berat, terutama ekskavator dan crane. Fokus utama pencarian kini berada di sektor A1 dan A2, dua area utama yang mengalami keruntuhan paling parah.
“Kegiatan difokuskan pada sektor A1 dan A2 dengan tetap mengedepankan kehati-hatian, mengingat arah reruntuhan terhubung dengan bangunan lama di sisi sebelahnya,” ucapnya.
Insiden ambruknya musala empat lantai di Ponpes Al Khoziny kini disebut sebagai bencana dengan korban jiwa terbanyak sepanjang tahun 2025 di Indonesia. Operasi pencarian dan evakuasi masih dilakukan selama 24 jam penuh oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri, BPBD Jawa Timur dan relawan.
Petugas juga terus memperkuat struktur bangunan yang masih berdiri untuk mencegah runtuhan susulan yang bisa membahayakan tim di lapangan.