UAS juga menyebut umat muslim juga diyakini paling rajin menutup mulutnya. Sebab, perempuan di zaman Nabi Muhammad SAW telah diajarkan untuk menutup mulut.
"Ketika orang bercadar menjadi hinaan, caci maki sumpah serapah hari ini semua bercadar laki-laki pun bercadar maka insya Allah kita sehat, batin kita sehat," ujarnya.
Meski meminta masyarakat menaati protokol kesehatan, UAS juga mengimbau masyarakat agar tidak takut berlebihan kepada covid-19. Karena ketakutan berlebihan akan membuat imun turun dan lebih mudah terserang covid-19.
"Karena ketika orang terlalu ketakutan maka imunnya turun. Maka kita Alhamdulillah rasa takut kita sudah abis kepada Allah sehingga iman kita kuat, kalo iman kuat maka imunnya kuat, kalo imunnya kuat maka covid-19 terbang melayang. Kalaupun dia mati maka sudah takdir, andai dia tidak kena covid-19, dia akan mati juga kena batu, andai dia tidak mati kena covid-19 dia akan mati juga karena tersandung ujung kakinya di tepi pintu, itulah keyakinan. Sehingga kita tetap berikhtiar karena kita ahli sunnah wal jamaah," katanya.
Terakhir, UAS juga berdoa agar masyarakat diberikan kesehatan dari penyakit ketidakadilan. Sebab, menurutnya adil akan membuat seseorang lebih dekat dengan takwa. Hal itu ditunjukan ketika ada seseorang berbeda agama, umat Islam diperintahkan untuk bersikap adil.
"Walaupun mereka berbeda agama, selama mereka tidak mengusirmu dari kampung halaman, selama mereka tidak membunuhmu berbuat baiklah kamu pada mereka, bersikap adil lah kamu pada mereka. Padahal berbeda agama tapi kita disuruh berbuat adil maka Insha Allah kita adalah umat yang sehat dari ketidakadilan," katanya.