Menurut Yunus, ini bukan pertama kalinya sekolahnya menerima intimidasi dari pihak luar. Sebelumnya, ada juga seseorang yang mengaku wartawan namun bertindak tidak profesional.
“Mereka selalu datang dan menekan guru dengan berbagai dalih,” katanya.
Pihak sekolah mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Laporan disampaikan melalui pengawas sekolah sebagai bentuk respons awal atas insiden viral tersebut. Namun hingga saat ini belum ada laporan resmi yang diajukan ke polisi.
“Kami belum lapor ke polisi. Masih mempertimbangkan keberlangsungan murid karena kalau harus bolak-balik memenuhi panggilan polisi, kasihan anak-anak,” ujar Yunus.