JAKARTA, iNews.id - Aksi demo mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) yang menuntut pembebasan uang kuliah berubah ricuh dan menyisakan ketegangan baru. Tak hanya bentrokan dan pembakaran mobil polisi, oknum aparat dituding masuk ke dalam kampus tanpa izin dan merusak motor milik mahasiswa di Sekretariat BEM Uncen.
Dalam video lama yang viral di media sosial saat aksi demo pada 22 Mei lalu, terlihat beberapa oknum polisi berseragam dan diduga berpakaian preman masuk hingga ke area sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen. Mereka lalu menjatuhan motor mahasiswa yang terparkir di halaman.
Salah satu mahasiswa yang menyaksikan langsung kejadian itu merekamnya dan terdengar tampak ketakutan dalam video saat polisi masuk sampai ke sekretariat BEM dan merusak motor teman-teman. Setelah itu, polisi keluar dan menutup pintu gerbang.
"Masuknya aparat kepolisian atau militer ke dalam kampus tanpa prosedur hukum yang jelas atau tanpa alasan yang sangat kuat dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebebasan akademik dan otonomi kampus," tulis akun Instagram @ebismarshall yang mengunggah video tersebut dikutip Kamis (5/6/2025).
Menurutnya, kampus sebagai ruang akademik memiliki otonomi, artinya bebas dari intervensi politik dan kekuasaan eksternal. Kampus juga sangat diharapkan menjadi ruang bebas berpikir, berdiskusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
"Masuknya polisi/militer tanpa izin atau alasan hukum yang kuat kuat dapat mengancam kebebasan tersebut, terutama jika dilakukan untuk membubarkan diskusi, demonstrasi damai atau kegiatan intelektual," tulisnya.