SIDOARJO, iNews.id – Suasana haru dan penuh emosi mewarnai Posko SAR musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sejumlah orang tua santri korban musibah menyampaikan kekecewaan mereka terhadap proses evakuasi yang dinilai lambat.
Di tengah situasi yang memanas itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hadir dan menenangkan keluarga korban agar tetap bersabar serta mempercayakan penanganan pada tim penyelamat. Dia mencoba memberikan pengertian kepada keluarga korban dalam video yang viral di media sosial.
Puluhan keluarga korban mendatangi posko operasi SAR, Rabu (1/10/2025), menuntut percepatan evakuasi. Mereka meminta agar proses pencarian dilakukan 24 jam nonstop. Rasa kecewa muncul setelah keluarga menyaksikan langsung tayangan layar monitor CCTV yang dipasang di posko, memperlihatkan lambatnya proses pembebasan puing-puing reruntuhan.
“Kita hargai petugas. Kita hargai cara kerja petugas. Tapi kalau memang petugas tetap seperti ini, kita harus kompak sebagai keluarga korban. Harus kompak kita,” ujar salah satu keluarga korban dalam aksi protesnya.
Dalam kunjungannya, mantan Menteri Sosial sekaligus Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, mencoba menenangkan hati para orang tua santri. Dia menegaskan proses evakuasi tidak bisa dilakukan sembarangan karena kondisi reruntuhan yang sangat berbahaya.
“Di dalamnya juga ada petugas. Mereka sekolah semua, itu kemarin sudah dicoba. Begitu diambil satu langsung krek (runtuh) gitu, Pak,” kata Risma dengan nada menenangkan.