Ahmad Sahlan, salah satu warga setempat mengatakan, meskipun menyeberangi sungai berisiko terutama saat banjir atau di malam hari, namun akses ini dinilai tetap menjadi pilihan utama.
"Kami selalu melakukan ini setiap ada warga yang meninggal, karena lebih cepat dan praktis," ujar Sahlan, Senin (9/6/2025).
Warga berharap pemerintah segera membangun akses jembatan yang menghubungkan Jalen Barat dan Jalen Timur. Jika tidak, mereka akan terus menyeberangi sungai tidak hanya untuk pemakaman, tetapi juga dalam aktivitas sehari-hari seperti pergi ke sekolah atau ke kota kecamatan.