Menurut dia, BNPT akan mendorong penggunaan panduan ini oleh pemerintah daerah di seluruh negeri agar masyarakat resilien terhadap konten-konten intoleransi dan ekstremisme kekerasan.
Panduan tersebut disusun berdasarkan studi pemetaan narasi yang dilakukan bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Politik (LPPSP) FISIP Universitas Indonesia (2020) dan serangkaian FGD dan workshops dengan para ahli lintas iman dan bidang, baik dari Pemerintah daerah hingga organisasi masyarakat sipil sepanjang Mei - Agustus 2021.
Peluncuran Modul ini dihadiri oleh kementerian yang tergabung dalam sekretariat bersama implementasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme Kekerasan (RAN PE), perwakilan organisasi masyarakat, tokoh agama, dan pemuda juga sejumlah influencer seperti Habib Husen Hadar dan Kalis Mardiasih.
Pada peluncuran buku panduan, hadir pula Institut Humor Indonesia Kini (Ihik3) yang berbagi informasi bagaimana humor juga bisa menjadi modal budaya yang dapat dipergunakan untuk mengkampanyekan toleransi dan perdamaian,seperti yang kerap dilakukan oleh almarhum Gus Dur.