Lebih lanjut, Mbak Ita mengakui saat ini tengah fokus menangani banjir di Kawasan Kaligawe. Dia juga telah meminta agar pintu-pintu air rumah pompa di Sringin dan Tenggang bisa terus dibuka selain pompa-pompa bisa selalu berjalan.
“Tinggal saat ini hanya di kawasan Kaligawe, Sringin, Tenggang, dan Gayamsari. Semoga cuaca hari ini cerah kemudian rob juga tidak tinggi, sehingga delapan pintu air yang ada di Sringin bisa dibuka seluruhnya, dan mempercepat keluarnya air dari Kaligawe. Karena sampai sekarang belum bisa dilewati karena tumpukan dari wilayah lain, seperti dari Pedurungan dan Gayamsari. Semoga hari ini bisa tuntas dan bisa dilewati,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan, dari hasil tinjauan memang banjir di sejumlah titik Kota Semarang sudah mulai surut. Total ada 28 pompa yang bekerja secara normal menangani banjir di Kota Semarang.
Hanya saja memang, intensitas curah hujan yang tinggi membuat sungai seperti BKT dan BKB meluap ke jalan. “Ditambah juga banjir rob, sehingga memang butuh waktu,” katanya.
Sebagaimana diketahui, ada 17 pompa yang dimiliki oleh Pemkot Semarang yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya pompa Madukoro, pompa Tawang Mas, pompa Bulu, pompa Kali Semarang, pompa Kota Lama, pompa Mberok, pompa Banger, dan mobile pump di Tambaklorok.
Kemudian ada pula pompa Pasar Waru, pompa Kali Baru, pompa Kampung Kali, pompa bawah flyover tol Muktiharjo, pompa Muktiharjo, pompa Kandang kebo, pompa Kartini, pompa Trimulyo, dan pompa Karang roto.
Sedangkan pompa yang dimiliki BBWS Pemali Juana meliputi pompa Yos Sudarso, pompa portable 80 lps (2) dan 250 lps (1), pompa muara Sungai Tenggang, pompa Pasar Waru, pompa muara Sungai Sringin, pompa KITS, serta pompa portable 300 lps. Kemudian pompa Genuk-Babon, pompa Banjardowo, dan pompa retensi Banjardowo.