Wamenkomdigi Panggil TikTok hingga Meta buntut Demo Ricuh Terprovokasi Konten Medsos

Riyan Rizki Roshali
Demo ricuh 25 Agustus 2025 di sekitar Gedung DPR (foto: Arif Julianto)

Menurutnya, seharusnya platform medsos yang terkait bertanggung jawab dengan melakukan filterisasi agar konten yang beredar lebih jernih. Platform seharusnya sudah bisa mendeteksi mana konten yang bersifat disinformasi, fitnah dan Kebencian (DFK), yang di-generate dengan kecerdasan buatan (AI), dan mana yang bukan. 

"Ini yang kita dorong kepada platform. Harusnya dengan sistem mereka, mereka juga sudah bisa lihat, oh ini by AI, oh ini nggak benar, oh ini palsu. Harusnya sudah bisa langsung by sistem mereka udah langsung di-take down," kata Angga.

Angga menegaskan, penurunan konten alias takedown bukan bermaksud untuk membungkam dan menghalangi kebebasan berekspresi. Masyarakat tetap bisa menyampaikan aspirasi dan pendapat dalam koridor yang lebih baik.

"Di-take down dalam hal ini tolong di garis bawahi ya. Bukan kita mau membungkam atau menghalangi kebebasan berekspresi. Tapi di dalam koridor yang baik, bukan hal yang untuk anarkis, bukan membawa, menggiring sebuah ke gerakan-gerakan yang sebenarnya nggak ada kan di lapangan," ujar Angga.

Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Wamenkomdigi Soroti Demo Ricuh 25 Agustus gegara Terprovokasi Konten TikTok

Nasional
3 bulan lalu

Demo 25 Agustus Ricuh, Istana: Merusak Fasilitas Bukan Kebebasan Berpendapat

Nasional
3 bulan lalu

Demo 25 Agustus Ricuh, Cak Imin: Anggota DPR Harus Pintar Tak Buat Kecemburuan

Internasional
3 hari lalu

Australia Larang Medsos untuk Remaja Bulan Depan, Platform Bisa Didenda Rp544 Miliar

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal