Untuk diketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia saat ini menempati peringkat 113 dari 188 negara. IPM dibentuk oleh tiga indikator dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan yang memadai, dan standar hidup layak. Dalam indikator pengetahuan yang memadai terdapat penilaian terhadap kinerja membaca (reading performance).
Data Central Connecticut State University mengenai The World's Most Literate Nation pada 2016 menyatakan peringkat literasi Indonesia di posisi 60 dari 61 negara. Sedangkan riset Perpusnas pada 2017 menunjukkan frekuensi membaca orang Indonesia rata-rata 3-4 kali per minggu.
Lama waktu membaca per hari rata-rata hanya 30-59 menit. Jumlah buku yang dibaca per tahun rata-rata sekitar 5-9 buku sehingga diperoleh rata-rata tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia adalah 36,48 atau rendah.
Berdasarkan hal tersebut, pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas pembangunan nasional, dan posisi literasi menjadi strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan daya saing.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 penguatan literasi menjadi salah satu prioritas yang mendukung prioritas nasional pembangunan manusia melalui kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar.