Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir pun meminta kepada para peserta tanwir agar tidak usah melakukan pose satu atau dua jari ketika akan berfoto bersama kepala negara.
"Khusus peserta tanwir, selamat bermusyawarah dengan spirit ukhuwah, cerdas, dan produktif. Jalani persidangan dengan suasana gembira dan bahagia. Di tanwir yang mencerahkan ini bila ingin berfoto bersama, beraksilah dengan riang gembira. Tak perlu sambil mengangkat tangan satu atau dua," kata Haedar dalam sambutannya di acara Pembukaan Tanwir Muhammadiyah di Halaman Rumah Dinas Gubernur Bengkulu, Jumat (15/2/2019).
Dia berpendapat, berfoto sambil mempertunjukkan pose jari tertentu bisa mengundang diskriminasi. "Kasihanilah nasib 9 atau 8 jari lain yang sama-sama ciptaan Tuhan. Jangan sampai kedelapan atau kesembilan jari itu meminta pertanggungjawaban karena merasa terdiskriminasi," kata Haedar.