JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama (Kemenag) berhenti merilis daftar mubalig karena menimbulkan kontroversi dan kegaduhan.
"Banyak pihak yang menganggap hal itu tidak perlu. Bahkan, kementerian agama dapat memecah para mubaligh, setidaknya antara yang terdaftar dan yang tidak terdaftar," kata Saleh di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Wakil Ketua Komisi IX DPR itu mengatakan, jika daftar nama penceramah itu masih terus dirilis, akan menimbulkan kesan Kemenag menutup telinga terhadap masukan dan kritik masyarakat. "Hal itu tentu berdampak negatif bagi pemerintah secara kolektif," ujarnya.
Saleh meminta Kemenag tidak memperpanjang daftar nama yang sudah ada sebelumnya. Dia memperkirakan organisasi-organisasi kemasyarakatan yang sebelumnya disebut akan memberikan nama-nama banyak yang keberatan dan kemungkinan tidak akan memberikan nama.
Tentu hal itu akan menyulitkan Kemenag untuk mendata ribuan bahkan puluhan ribu penceramah dari seluruh Indonesia. "Saya termasuk yang tidak yakin kalau Muhammadiyah, misalnya, mau memberikan daftar nama. Dari pernyataan di media, Muhammadiyah justru menilai kebijakan ini tidak arif dan perlu ditinjau. Begitu juga dengan sejumlah tokoh dan ormas lainnya," tuturnya.