Dia menyampaikan, berdasarkan studi dari Rusia 2021 mengenai analisis regresi data Covid-19 dari 35 negara di dunia menyatakan mayoritas penyebaran varian baru di beberapa negara tersebut terjadi akibat pergerakan domestik. Kondisi ini dinilai yang memperparah penyebaran varian impor.
“Sedangkan di Spanyol, Jepang dan Korea Selatan, peningkatan signifikan terjadi akibat penularan di komunitas atau klaster sehingga penderita Covid umumnya berasal dari kelompok yang sama, contohnya ibu hamil dan anak-anak untuk di Spanyol dan kasus di perkantoran untuk di Jepang,” ucapnya.
Sementara terkait gelombang ke-3 yang saat ini terjadi di Kentucky Amerika Serikat, kata dia disebabkan oleh distribusi varian baru yaitu varian RI dan MU Columbia. Selain itu, pembukaan sektor sosial ekonomi yang tidak disertai kepatuhan protokol kesehatan yang tinggi menyebabkan lonjakan kasus di Singapura, beberapa negara di Eropa dan Afrika.
Dia mengingatkan agar masyarakat Indonesia tetap patuh terhadap protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah terjadinya gelombang kasus Covid-19 baru di Tanah Air.
“Walaupun saat ini Indonesia telah mulai melakukan kegiatan produktif secara bertahap, bertingkat dan berlanjut, namun masyarakat harus tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Jangan serta-merta melupakan pentingnya proteksi protokol kesehatan, baik memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Kepatuhan ini merupakan kunci mencegah timbulnya gelombang baru,” ucapnya.