"Jadi karena itulah saya kemudian berinisiatif untuk mendengarkan aspirasi dari kalangan pondok pesantren, kalangan tarekat, kalangan santri, seperti apa sih aspirasinya. Apakah mereka merasa bagian dari pembangunan, apakah selama ini merasa ditinggalkan? Mereka ini harus didengar suaranya," ujarnya.
Aktivis perempuan ini pun merasa senang Pondok Pesantren Qashrul' Arifin mendukung pasangan Ganjar-Mahfud. Menurutnya hal itu bukan tanpa alasan melainkan karena kedekatan Ganjar dan Mahfud terhadap kalangan pesantren.
"Mungkin itu karena melihat latar belakang keluarga Pak Ganjar misalnya Bu Siti Atikoh, istrinya memang dari kalangan pondok pesantren. Pak Mahfud sendiri adalah seorang santri. Nah di sana langsung terlihat bahwa memang ada keterikatan. Jadi pondok juga merasa ada orang-orang yang dititipi aspirasi ke depan nanti di pemerintahan," katanya.