Ban Pengaruhi Keamanan dan Kenyamanan Berkendara, Ini 6 Hal yang Harus Diperhatikan

Dani M Dahwilani
Perawatan dapat dilakukan pengguna dengan memeriksa tekanan udara, merotasi ban, spooring dan balancing, serta mempersiapkan kondisi ban cadangan. (Foto: MMKSI)

JAKARTA, iNews.idBan menjadi salah satu komponen yang sering luput dari pemeriksaan pengendara. Padahal, komponen ini memiliki peran vital dalam perjalanan dan keselamatan berkendara.

Perawatan ban kerap terlupakan bila tidak bocor atau kempis. Itu sebabnya dibutuhkan pengecekan secara berkala pemilik mobil agar tetap aman dan nyaman saat berkendara.

Apa saja yang perlu diperhatikan? “Sebagai komponen mobil yang bergerak bersentuhan langsung dengan permukaan jalan, ban memiliki peranan penting dan membutuhkan pengecekan serta perawatan secara berkala. Pengecekan dan perawatan dapat dilakukan pengguna dengan memeriksa tekanan udara, merotasi ban, spooring dan balancing, serta mempersiapkan kondisi ban cadangan,” ujar Head of After Sales and CS Operation PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto dalam keterangan tertulisnya yang dilansir Rabu (23/9/2020).

Menurut Boediarto, poin utama yang diperlukan dalam pengecekan ban mobil ada enam, sebagai berikut:

1. Cek Tekanan Udara

Ini adalah poin pertama yang sangat mendasar dari rutinitas pengecekan ban. Pengendara dapat dengan mudah melihat sekeliling mobil, apakah ada ban yang kempes atau tekanan udara berkurang.

Selain demi keamanan dan kenyamanan, tekanan udara yang sesuai dengan spesifikasi akan membuat usia ban lebih panjang dan hemat bahan bakar. "Jika tekanan udara pada ban kurang, maka risiko pecah ban lebih besar. Karena dinding samping ban akan dipaksa selalu bersentuhan dengan jalan dan pada akhirnya menjadi aus (tipis) sehingga tidak akan kuat menahan bobot mobil," katanya.

2. Ukur Standar Tekanan Udara

Untuk melihat ukuran tekanan udara sesuai standar pabrikan, Anda bisa melihat pada stiker yang biasanya terdapat pada pilar B bagian kanan pintu depan mobil di sisi pengemudi. Atau biasanya juga tersedia informasinya pada buku manual kendaraan. Tekanan udara maksimum yang diizinkan pabrikan ban juga biasanya tercetak di dinding ban, jangan melampaui batas ini.

3. Rotasi Ban

Pada jarak waktu tertentu rotasi atau perpindahan posisi ban mobil diperlukan. Gunanya agar tingkat keausan ban menyebar merata, sehingga memengaruhi kenyamanan berkendara.

Ada banyak cara rotasi ban, disesuaikan dengan jenis ban yang digunakan. Rotasi ban direkomendasikan dilakukan setiap kelipatan 10.000 km

4. Rutin Spooring dan Balancing

Selain rotasi ban, setiap kendaraan juga diharuskan melakukan pengecekan berkala terhadap kondisi kelurusan ban. Mungkin lebih dikenal dengan istilah spooring dan balancing. Idealnya perawatan spooring dan balancing ini dilakukan setiap 10.000 km, bersamaan dengan rotasi ban.

"Jika Anda merasakan setir mobil terasa bergetar atau sudah tidak lurus lagi. Atau jika Anda berjalan lurus, kemudian mobil akan cenderung ke kanan atau ke kiri. Itu dapat menjadi indikator untuk spooring dan balancing. Spooring sendiri adalah proses meluruskan kembali kedudukan empat roda mobil seperti semula, sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda mobil," ujar Boediarto.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Mobil
17 hari lalu

4 Kebiasaan Buruk Ngerem Bisa Bikin Ban Cepat Aus dan Menyebabkan Kecelakaan

Aksesoris
1 bulan lalu

Di Tengah Penjualan Mobil Lesu, Bridgestone Mencatat Pasar Ban Tumbuh 8 Persen

Aksesoris
2 bulan lalu

Tak Kalah Mobil Mewah, Ban Kendaraan Tambang juga Bisa Dipantau Secara Digital

Aksesoris
2 bulan lalu

Melantai di IMOS 2025, Swallow Pamerkan Teknologi Ban Baru

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal