Sebelumnya, pada Juli 2021, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia dalam mendirikan joint venture (JV) yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mengumumkan nilai investasi 1,1 miliar dolar AS ke dalam JV tersebut. Di mana masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50 persen.
Pabrik baru manufaktur sel baterai ini dibangun di atas tanah seluas 330.000 meter persegi. Pembangunan pabrik ditargetkan selesai pada semester pertama 2023, sedangkan produksi sel baterai secara massal diharapkan dapat dimulai pada semester awal 2024.
Saat beroperasi secara penuh, fasilitas ini ditargetkan dapat memproduksi 10 GWh sel baterai lithium-ion dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahun, untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit battery electric vehicle (BEV). Selain itu, fasilitas ini juga akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh agar dapat memenuhi pertumbuhan permintaan BEV di masa datang.