JAKARTA, iNews.id - Krisis chip semikonduktor dialami perusahaam teknologi di seluruh dunia. Tak terkecuali industri otomotif.
Ini berimbas pada terhambatnya proses produksi kendaraan. Banyak produsen yang tidak dapat memenuhi pesanan konsumen tepat waktu yang mengakibatkan inden panjang.
Hal ini diakui Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat perss conference GIIAS 2022. Dia menyebutkan saat ini produaen di Indonesia tengah membenahi proses produksi untuk mengatasi masalah ini.
Penggunaan chip pada kendaraan terkait dengan sistem elektrifikasi dan elektronik. Sebab itu, kendaraan listrik membutuhkan chip lebih banyak.
"Bisa dibayangkan mobil listrik membutuhkan 10.000 chip. Sementara kendaraan konvensial hanya membutuhkan sekitar 10 chip (tergantung dari banyaknya fitur elektronik disematkan)," kata Yohannes Nangoi.