JAKARTA, iNews.id - Membangun gedung atau pabrik tidak hanya bicara desain dan fungsional. Namun, jauh di atas itu bangunan harus didesain sesuai dengan standar keselamatan dan pemeliharaan ke depan (design for safety).
Salah satunya di Industri otomotif. Pabrikan dengan teknologi serba canggih ini harus menerapkan design for safety, terkait dengan keselamatan pekerja dalam pemeliharaan bangunan. Terlebih banyak teknologi canggih di dalamnya seperti mesin dan robot, sehingga diperlukan sistem pemeliharaan bangunan yang baik untuk memelihara aset.
Business Development Manager Fall Protection MSA Safety, Setyadi Krisna mengemukakan, di sektor industri otomotif memang semua dikerjakan dengan robot. Namun, ada hal-hal yang dikerjakan manusia, seperti perawatan fasilitas bangunan. Apalagi jika bangunan tersebut memiliki panel surya.
"Untuk itu desain bangunan, termasuk pabrik harus didesain sejak awal mengikuti standar keselamatan tidak hanya saat membangun tapi dalam pemeliharaan ke depan. Jangan sampai ada kasus kecelakaan kerja akibat bangunan sistem keselamatan," ujarnya, saat dikofirmasi iNews.id di Jakarta.
Dia menuturkan salah satu contoh yang pernah dihadapi adalah bagaimana melihat beberapa bangunan yang memiliki arsitektural unik, seperti bandara, bangunan komersial, bangunan pabrik, perkantoran yang pada awalnya terlihat indah, namun seiring berjalannya waktu terlihat kotor dikarenakan kesulitan dalam akses perawatan.
"Pada 2018, angka kecelakaan kerja meningkat sebanyak 40 persen, dan salah satu kecelakaan yang mendominasi adalah jatuh dari ketinggian. Di mana hal ini terjadi baik pada tahap konstruksi maupun tahap perawatan suatu bangunan. Untuk itu diperlukan desain dari awal untuk perawatan," kata Setyadi.